27 Mar 25
Pandangan Lain
Beberapa hari lalu aku jatuh sakit. Bukan penyakit yang parah sih, hanya radang tenggorokan. Meskipun dampaknya aku deman tinggi juga. Seperti biasa, ketika aku jatuh sakit, banyak sekali yang terjadi di pikiranku. Banyak prespektif lain yang bermunculan. Salah satu yang paling besar kali ini adalah pemikiran apakah aku lebih baik kembali ke desa, membangun desa dan daerahku yang sangat tertinggal?
Ada beberapa hal yang membuatku masih kepikiran dan mempertimbakan pilihan ini. Yang pertama, berkontribusi kembali kepada lingkungan yang membesarkanku. Kedua, banyak ilmu dan pengetahuan yang ku miliki sekarang yang kumungkinan besar sangat berguna untuk diterapkan disana. Ketiga, industri di Indonesia sepertinya suram beberapa tahun terakhir. Banyak terjadi PHK di mana-mana. Dan yang keempat, sepertinya aku lebih cocok untuk hidup di desa yang agraris dibandingkan kota metropolitan.
Harga tanah pertanian di daerah ku juga sangat lah murah. Dibandingkan dengan tanah perkebunan di Bali. Aku ragu bisa membeli tanah sampai 1 hektar di sini. Tanah pertanian yang sempit, menurutku hanya membuang buang sumber daya dan tenaga. Aku melihat peluang yang sangat besar masih terbuka dan banyak niche yang mungkin bisa ku isi. Selain itu, keluarga ku juga tinggal di sana. Mungkin itu sesuatu yang baik. Tapi entahlah, biasanya keluarga jika berdekatan akan selalu ada konflik yang bermunculan.
Satu hal yang paling penting yang harus ku pertimbangkan. Yaitu, kehidupan sosial. Ini hal yang paling ku khawatirkan jika aku kembali ke desa. Apakah aku bisa bermasyarakat dengan masyarakat tradisional dan konservatif? Ini hal yang sangat berat bagiku. Pengalamanku hidup di desa itu waktu kecil sangatlah buruk. Di Bali aku sudah menemukan orang-orang yang sama sepertiku. Aku tak pernah merasa asing di sini.
Mungkin, hal yang bisa ku lakukan, jika seandainya aku harus kembali ke desa. Aku akan tinggal di perkebunan yang jauh dari pemukiman warga. Menjauh dari lingkungan yang memandangku sebagai makhluk aneh.
Aku sangat merindukan pemandangan ini.